Friday, April 17, 2020

TIGA MODEL KESETIAAN ORANG KRISTEN


RENUNGAN 
TIGA MODEL KESETIAAN ORANG KRISTEN
(2 Timotius 2: 3 – 7)
Timotius adalah seorang pemuda yg menanggapi panggilan Kristus untuk memuridkan bangsa2. Ber-sama2 dgn Titus, Timotius menjalankan tugas2 yg sangat sulit di gereja2 yg dibangun oleh Paulus. Timotius menghadapi kesukaran, hambatan & juga oposisi dlm melaksanakan penginjilan di Efesus.
Itulah sebabnya, Paulus memberikan banyak nasehat & dorongan agar Timotius tetap kuat & setia di tengah2 kesukaran & penderitaan. Paulus berpesan agar Timotius jangan mudah menyerah. Pada ayat2 yg sudah kita baca, Paulus mendorong Timotius untuk tetap setia dgn mengikuti teladan dari orang2 yg berasal dari tiga profesi sekuler, yaitu Prajurit, Olahragawan dan Petani.
Inilah Pelajaran yg dpt ditarik dari tiga profesi tersebut diatas :
1.    DEDIKASI SEORANG PRAJURIT
Ada tiga karakter yg perlu kita teladani dari seorang prajurit.
a.    Sabar, Ayat 3 mengatakan: “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus”.
b.    Fokus, Ayat 4 mengatakan: Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya,
c.    Mengabdi, Ayat 4 mengatakan: …supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

2.    DISIPLIN SEORANG OLAHRAGAWAN
Model kesetiaan kedua yang akan kita pelajari adalah disiplin dari seorang olahragawan. Dari olahragawan kita dapat mempelajari dua karakter yg menonjol yakni ketaatan  dan kegigihannya.
a.    Taat,  Karakter pertama dari seorang olahragawan yg patut kita contoh adalah ketaatan pada peraturan. Ayat 5 mengatakan: Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
b.    Gigih, Karakter kedua dari seorang olahragawan yang patut kita contoh adalah kegigihannya.

3.    KERAJINAN SEORANG PETANI
Model kesetiaan ketiga yang akan kita pelajari adalah kerajinan dari seorang petani. Ada dua karakter yang dapat dicontoh dari seorang petani, yakni kerja keras dan motivasinya.
a.    Kerja keras,  Karakter pertama dari seorang petani yang patut kita contoh adalah kerja keras. Ayat 6:  Seorang petani yang bekerja keras ………………………………………
b.    Motivasi, Karakter kedua dari seorang petani yang patut kita jadikan contoh adalah motivasinya, Ayat 6: ……. haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.”

PENUTUP
Setelah memberikan tiga model kesetiaan itu, Paulus berkata pada ayat 7: Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
Sesuai dengan perintah Paulus tersebut, izinkan saya mengajak Bapak/Ibu untuk merenungkan:
§  Apakah anda mau memiliki dedikasi seperti seorang prajurit supaya anda berkenan kepada Tuhan?
§  Apakah anda mau mendisiplinkan diri seperti olahragawan untuk memperoleh mahkota sebagai juara?
§  Apakah anda mau bekerja dengan rajin di ladang Tuhan sehingga anda dapat menikmati hasil usaha anda?

Ir. Suryadi, M.A.,M.Th.

Thursday, April 16, 2020


Mazmur 91
Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Langit usai sekolah hari itu mendung. Meski sudah berlari sekuat tenaga, saya dan beberapa kawan SD tetap “kalah” balapan dengan turunnya hujan. Kami berteduh di teras sebuah warung makan, dan si pemilik warung menyilakan kami masuk agar tidak kehujanan. Kalau dipikir lagi, barangkali di momen inilah saya mengenal seperti apa lindungan Allah dalam Mazmur 91.
Sementara kami disuguhi teh manis hangat, seorang kawan memilih melanjutkan perjalanan dengan menerjang hujan. Setelah hujan berhenti, kami pulang dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemilik warung. Lalu, bagaimana nasib kawan saya yang memilih hujan-hujanan? Besoknya dia tidak masuk sekolah karena sakit.
Ada 4 hal yang harus kita ketahui dan pahami tentang Perlindungan Tuhan
Merenungkan kembali kejadian itu, saya menyadari bahwa Tuhan memberikan kita perlindungan baik diminta maupun tidak diminta, saat kita sadar atau tidak sadar.
Jika Tuhan sudah melindungi kita, kenapa musibah tetap menimpa kita? Misalnya, kita berkendara dengan benar, tapi tetap terserempet kendaraan lain. Kenapa Tuhan mengagalkan apa yang kita rencanakan dan usahakan, padahal kita sudah berdoa mohon perlindungan? Kenapa kita sakit, padahal sudah berolahraga dan makan makanan bergizi, minum fitamin?
Berikut empat hal yang perlu kita ketahui tentang lindungan Tuhan berdasarkan Mazmur 91.

1.         Tuhan melindungi kita dari rencana atau perbuatan jahat

“Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang …” – Mazmur 91:3-5
Sebaik-baiknya kita kepada sesama, kita tidak dapat menyenangkan semua orang. Terkadang kita bisa menilai bahwa seseorang tidak suka kepada kita berdasarkan gerak-geriknya. Di lain waktu, ada orang yang bersikap baik di depan kita, tetapi berniat jahat di belakang. Masalahnya, mampukah kita menebak semua niat buruk yang ditujukan kepada kita?
Walaupun kita tidak menyadari maksud jahat seseorang, Tuhan tahu, dan dengan cara-Nya yang ajaib, Dia melepaskan kita dari hal-hal yang dapat mencelakakan kita. Tuhan melepaskan kita dari jerat dan setia menaungi kita di bawah sayap-Nya yang perkasa.

2.    Tuhan melindungi kita dari penyakit

“… terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.” – Mazmur 91:6-7
Kesehatan merupakan anugerah Tuhan, tetapi menjaga diri untuk tetap sehat adalah keputusan dan usaha kita.
Janganlah kita menyalahkan Tuhan kalau kita jatuh sakit akibat gaya hidup yang buruk. Janganlah kecewa kepada Tuhan saat orang yang kita kasihi terkena penyakit tertentu, padahal dia sudah berusaha hidup sehat. Jika apa yang terjadi tidak sesuai harapan atau rencana, ada beberapa hal yang patut menjadi perenungan kita agar tidak menimbulkan kepahitan dan kekecewaan dalam diri kita.
Setiap orang pasti pernah sakit, dan sakit itu tidak enak. Jadi, bersyukurlah jika kita diberi kesehatan sehingga masih bisa melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan.

3.         Tuhan meluputkan kita dari malapetaka

“Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” – Mazmur 91:9-11
Beberapa tahun lalu, saya dapat tawaran dari seorang teman untuk berinvestasi dalam bisnisnya. Ketika saya meminta nasihat dari Ayah dan pembimbing rohani, keduanya melarang. Dengan berat hati, saya turuti nasihat mereka, meskipun melihat bagaimana usaha teman saya itu maju dan dia semakin kaya. Namun, tak lama kemudian bisnisnya hancur. Dia pun dicari banyak orang yang merasa kena tipu olehnya.
Terkadang, Allah sengaja mengagalkan rencana kita untuk melindungi kita. Saya kira bukan kebetulan Tuhan memakai ayah dan pembimbing rohani saya untuk meluputkan saya dari malapetaka. Jadi, percayakan hidup kita dalam lindungan-Nya dan berusahalah untuk selalu melihat hikmah dan sisi positif dalam segala situasi.

4. Lekatkanlah hati kepada Tuhan

 “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.” – Mazmur 91:14-16
Bukti bahwa hati kita melekat kepada Tuhan adalah jika kita mau tunduk dan melakukan setiap perintah-Nya. Orang yang mengenal Tuhan akan berusaha mencari-Nya dalam kondisi apa pun. Dia tidak bergantung kepada pemikirannya sendiri, tetapi kepada Tuhan.
Kita bisa melindungi diri dengan berbagai cara, tetapi perlindungan terbaik berasal dari Tuhan. Dan, keselamatan dari Tuhan akan selalu kita lihat dan rasakan sepanjang usia, ketika hati kita mau melekat kepada-Nya.
Baik dari rencana jahat, penyakit, maupun malapetaka, Tuhan memberikan perlindungan-Nya dalam berbagai bentuk dan setia menyertai kita dalam kesesakan. Jadi, kalau selama ini kita masih mengandalkan hal-hal di luar Tuhan untuk melindungi diri, bertobatlah. Lekatkan hati kita kepada-Nya karena hanya Dialah satu-satunya perlindungan yang terpercaya. Amin!
Sumber GKDI.org